Pilar HST dan Tim Pengendalian Infalsi Daerah Sidak Pasar Keramat Barabai 

BARABAI-Komandan Kodim 1002/HST Letkol Kav Gagang Prawardhana.SIP., M.Han bersama Wakil Buapti, Kapolres HST dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah melaksanakan sidak sekaligus monitoring kebutuhan bahan pokok (Sembako) di Pasar Agrobisnis Barabai.Selasa (19/4).

Dari hasil monitoring kebutuhan bahan pokok untuk stok sembako  dipasar Keramat Barabai baik selama bulan ramadhan sampai dengan menjelang Lebaran masih mencukupi.

Baca juga: Muhammad Dhevy Bijak Dorong Tarif Ekspor Perikanan Indonesia ke Berbagai Negara Bisa Nol Persen

Stok minyak goreng masih cukup di pasaran hanya saja untuk harga masih tetap tidak  ada penurunan RP. 24.500 per 1 liter kemasan untuk premium, ”terang Kepala Dinas Perdagangan Kab. HST Drs. Syahruli, MM.

Baca juga: Anis Byarwati Harap Pemerintah Perhatikan UMKM Agar Bisa Bangkit Pasca Pandemi

Masih menurut Syahruli nanti akan ada pasokan minyak goreng curah sekitar 8000 liter yang nanti nya akan dibagikan kepada para agen / Distributor yang telah trdaftar di Dinas Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, ’tambahnya

Sementara itu Plt. Dinas Kesehatan Kab. HST Mursalin masih menemukan adanya barang dengan kemasan yang rusak dan ada Sebagian yang sudah kadaluarsa, ”ucapnya

Baca juga: Hendrawan Supratikno: Perlu Ada Inovasi Lembaga Keuangan Mikro

Sakdillah salah satu pedangan mengaku untuk stok bawang merah, bawang putih, tepung teligu dan bahan-bahan lainnya untuk saat ini hingga menjelang lenaran masih mencukupi, ”katanya.

Sedangkan Dandim 1002/HST Letkol Kav Gagang Prawardhana menanggapi kondisi ketersediaan sembako di Pasar Kramat Barabai sangat bersyukur, Kita TNI-Polri akan selalu membantu pemerintah dalam melakukan pengawasan dan pengendalian Inflasi Daerah, ”katanya

Baca juga: Ombudsman RI Temukan Adanya Aksi Penimbunan Stok Minyak Goreng

Kondisi saat ini harus kita pertahankan, jangan sampai pada saat menjelang lebaran harga-harga semakin melambung, ini akan menyusahkan masyarakat dan daya beli masyarakat akan menurun sehingga akan merugikan baik produsen maupun konsumen, ”tegasnya.(pendim1002)